Pemerintah Harus Lebih Keras Dukung PT Inka
Dalam banyak kesempatan baik di dalam maupun luar negeri PT. INKA sering berhadapan dengan banyak perusahaan asal Cina untuk memenangkan tender. Perusahaan BUMN ini harus menghadapi kenyataan pahit kalah karena harga produk sedikit lebih mahal.
"PT INKA lebih mahal karena menggunakan mesin dari Amerika yang terkenal bandel dan awet, positifnya life time jelas lebih panjang. Itu sepadan dengan nilai jual yang sedikit lebih mahal," kata anggota Komisi V Sigit Sosiantomo saat berkunjung ke PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Rabu (25/9/13).
Untuk menutupi hal ini pemerintah diminta lebih kuat mendukung industri ini dengan sejumlah paket kebijakan diantaranya dukungan fiskal penurunan bea masuk untuk komponen yang dibutuhkan, mendorong perbankan untuk memberikan pinjaman dan memesan lebih banyak produk PT. INKA.
"Pemerintah harus lebih kuat mendukung, ini kadang beli kadang tidak. Kalau selisihnya lebih mahal beberapa puluh juga tetapi life time-nya tinggi ya tetap diambillah. Jangan berlindung dibalik aturan tender untuk mengalahkan perusahaan anak bangsa ini," tandas Politisi FPKS ini.
Tim Kunjungan Spesifik Komisi V dalam kesempatan tersebut menyaksikan sejumlah produk PT. INKA yang telah diekspor kesejumlah negara seperti kereta penumpang ke Bangladesh, body container wagon dan blizzard center sills untuk Australia, well wagon ke Singapura dan Thailand.
"Bangsa kita bisa kok," tegas Eriko Sotarduga anggota Komisi V dari FPDIP usai mencoba menaiki rangkaian kereta yang terdiri dari lokomotif dan gerbong produksi PT. INKA, berangkat dari Kota Solo menuju Madiun. (iky)